Tuesday 10 March 2015

Sekilas tentang IEM Yamaha EPH-20

Apa kabar penikmat audio, kembali saya akan berbagi informasi seputar audio. Masih tentang Portable Audio, kali ini saya akan membagikan review tentang IEM Yamaha EPH-20. Yuk disimak..

Seperti dikutip dari The headphone list dot com, IEM dari jajaran EPH Yamaha, dibanderol dengan harga $18,99 di situs amazon untuk saat ini, merupakan IEM dengan Impedence 17 Ohm, tingkat sensitifitas 103 db, memiliki rentang frekuensi 20 - 21.000 Hz, dengan L-plug.

Aksesoris - Single Tips silikon flange (3 ukuran) disertakan dalam paket penjualannya.

Built Quality  - Housing terbuat dari plastik dengan 5 pilihan warna yang apik, hitam, biru, merah, hijau dan pink. Menggunakan Kabel dengan permukaan karet, namun rawan kusut. Namun demikian IEM ini memiliki jack 3.5 berbentuk L yang cukup bagus built quality nya.
Kemampuan Isolasi  - Seperti IEM high-end dari Yamaha yakni EPH-50, EPH-20 adalah earphone dengan singleflange dan juga vented. Kemampuan isolasi terhadap suara bising disekitar sudah cukup baik dengan tips bawaannya, namun tidak lebih baik dengan biflanges aftermarket. Bagi mereka yang benar-benar menginginkan untuk mendengarkan lagu tanpa ada intervensi dari suara-suara sekitar, mengganti dengan tips aftermarket bisa jadi pilihan yang tepat.
Kenyamanan - Kelebihan dari EPH-20 ini adalah ukuran mereka yang benar-benar kecil, bahkan lebih kecil dari earbud bawaan DAP Sansa dengan berat yang hampir tidak ada-ringan sekaliDesain nozzle yang dibuat miring, begitu ergonomis, dan benar-benar mirip dengan IEM Yuin OK1. Yang menjadi kekurangan dari desain EPH-20 ini adalah housing plastik yang berbentuk persegi pada tempat masuk kabel dan memiliki sudut tajam, sangat tidak nyaman dan menyakitkan di telinga jika kita menggunakan IEM ini sambil tiduran miring. 
Sound Quality - Meski di kelas entri level, EPH-20 ini tetap memiliki suara khas jajaran IEM/Headphone Yamaha. Kuantitas sektor low-end pada earphone ini agak berlebih, terasa sangat dominan di daerah sub-bass 30Hz dan sedikit menutupi frekuensi low lainnya. Bass yang penuh dan bernuansa warm, sedikit muddy di beberapa lagu tapi secara keseluruhan cukup menyenangkan. Namun kuantitas bass ini cukup mengganggu sektor low-mid, yang tentu saja membuat karakter suara IEM ini secara keseluruhan agak warm dan terasa sedikit berselimut. Midrange yang sedikit tersembunyi, jelas membuat IEM ini kalah dari segi clarity jika disandingkan dengan pesaingnya di range-price yang sama, yakni JVC HA-FX67, dan terasa sedikit grainy di sektor mid menuju upper-mid. Namun sebaliknya, tidak seperti JVC, kelebihan EPH-20 ini bebas dari harsh dan sibilant pada level volume suara yang sama dengan tetap menghasilkan detail dan treble yang cukup baik. Meskipun kurang bright dan terkesan warm, namun treble dari EPH-20 tetap bisa bersaing dengan midrange serta tidak tenggelam oleh bass. Soundstage size yang rata-rata namun bisa terasa begitu airy. Separasi dan positioning yang seharusnya bisa lebih baik lagi, namun mengingat IEM ini bermain dikelas entri level dengan banderol sekitar $18, tentu kita tidak dapat berharap lebih. Overall IEM ini bersuara smooth dan agak boomy, dark tapi tidak terlalu berlebihan dan cukup listenable. 
Nilai - Yamaha EPH-20 adalah salah satu IEM under $ 20 yang cukup lumayan dari segi suara, sangat mudah digunakan, mempunyai build quality yang baik, sangat ringan dan nyaman. Sebagai produk yang sudah tersedia di pasaran, dengan berbagai pilihan warna yang sangat eksotis, namun tetap mainstream, suara bass yang sangat mantap ditelinga tanpa menutupi detail dan treble, Yamaha EPH-20 ini cukup menambah ramenya dunia per-IEM-an.
Semua paparan tadi hanyalah bersifat subjektif belaka, jangan percaya pada review sebelum telinga kita sendiri yang membuktikannya, hehe. Salam Penikmat Audio.

Kelebihan: Sangat ringan dan nyaman, user-friendly, sound quality sangat baik
Cons: bahan full plastik

No comments:

Post a Comment